Love, Simon: Sebuah Kisah Biasa yang Perlu

*Mengandung Spoiler

Di luar banyaknya pujian yang dilayangkan bagi film Call Me By Your Name yang dirilis tahun lalu, ada juga kritik pedas yang justru datang dari komunitas LGBTQ sendiri (komunitas yang coba direpresentasikan oleh film tersebut). Ia dianggap terlalu elitis karena menampilkan tokoh-tokoh berkulit putih dari kalangan menengah ke atas yang hidup di lingkungan ideal: berpendidikan baik, mencintai seni budaya, dan berpemikiran terbuka. Ia lantas dicap kurang berkontribusi pada kampanye yang dilakukan oleh komunitas LGBTQ untuk menghilangkan diskriminasi pada kelompok-kelompok minoritas.

Continue reading Love, Simon: Sebuah Kisah Biasa yang Perlu